ibu dulu aku kecil selalu ku buat marah
ibu aku selalu mempermalukan mu hingga naik darah
ulah ulah kebodohanku selalu menyusahkanmu
tetapi kau tetap tabah dan tetap membanggakan aku
aku belum bisa memberimu apa apa
sebagai anak tertua aku belum berguna
seharusnya aku menjadi tulang punggung keluarga
tetapi aku masih saja berlindung pada kakimu di surga
aku belum bisa mandiri
uang saja masih dari keringat ayah sendiri
sebagai laki laki aku menahan malu
bila aku masih menjadi benalu
apakah aku layak menjadi seorang ayah sekarang?
bagaimanakah bila istri dan anakku mendatang akan aku terlantarkan dengan keadaanku sekarang?
bila aku instropeksi rasa aku jauh dari kemampuan
apalagi menjadi sebuah tumpuan
No comments:
Post a Comment