Saturday 14 August 2010

di balik senyum politik

duduk seekor tikus
di bangku jabatan
sedang menjadi rakus
di masanya kebahagiaan
tikus perutnya gemuk
habis memakan harta manusia
setelah itu remuk
bila terdeteksi oleh massa
tersenyum dianya di hakimi massa
yang penting keturunanku kaya sepanjang massa
kipas kipas dosa pikir nanti saja
neraka masih lama
penjara di hadapan mata
uang sang juru selamat bergerilya
aturan hanyalah mainan
bagi kami sang politikus
materi hanya membuat kami rakus
selama keyakinan tidak di amalkan
selamanya bisa termakan kesesatan

No comments: