Monday 16 September 2013

cinta bagai pedang bermata dua

cinta bukanlah permainan
cinta bukanlah tulisan
cinta bukanlah lisan
cinta itu tindakan dan keyakinan


cinta itu tidak jatuh
cinta itu patuh
cinta itu bangkit
cinta itu bila kamu kuat dan menguasai sabar tidaklah sakit

cinta itu putih, lugu, polos dan suci
cinta bisa berubah jadi birahi
cinta bisa berubah jadi benci
cinta bisa berubah jadi sayang yang abadi

cinta bisa berubah jadi dendam
cinta bisa berubah jadi balas budi
cinta itu terpendam
cinta itu ibarat bayi yang lahir suci

cinta itu keramat
barang siapa yang mempermainkan cinta
pasti dia dibalas saat hari kiamat
cinta tidaklah buta

dia mirip nenekku tetapi

dia selalu bergermbira ria
masa mudanya diperebutkan banyak pria
dia memakai kimono pada jaman jepang
dimana dunia masih ada perang

sayangnya dia milik orang lain
sayang dia menganggap cinta itu hanya main main
sayang dia suka dengan kemewahan
sayang dia suka cowok yang terkenal dan mapan


puisimu itu palsu
keluguanmu itu palsu
kamu selalu menebar ragu ragu
dalam mimpiku kamu mengganggu

pergi kau jadi TKW sang pahlawan devisa
kelak kau akan dapat siksa
kau tak sadar menipu itu dosa
kau buat banyak lelaki putus asa

misterinya jodoh

kalian lihat bumi kita ini
masa lalu kini menjadi masa kini
bumi dan angkasa raya
kegelapan malam dan bintang cahayanya terang pada jagad raya

ada cahaya dan ada bayangan
ada daratan dan ada perairan
api yang menyala dan asap yang berterbangan
ada abu dan arang berserakan


ada laki laki dan ada perempuan
ada perjaka dan ada perawan
ada duda dan ada janda
ada yang tidak ada dan ada yang ada

ada bidadari dan ada bidadara
ada setan dan ada siluman
ada asap dan juga ada api terbakar membara
ada pantai dan juga ada lautan

mungkin ada rahasia
rahasia di balik nama
nama yang diberikan orang tua
karena nama terkandung doa

untukmu bidadari dunia

janganlah kamu tertipu mulut manis para bajingan
dan kamu larut dalam angan angan
mereka memakai busana yang alim
padahal berpura pura alim

kamu tak tahu isi hati mereka
kamu juga tak bisa mereka reka
jangan pernah lepas hijabmu
janganlah sekali kali pernah kau korbankan hatimu dan keperawanan mu


janganlah kau tampakkan kecantikanmu
tetaplah setia pada dirimu sendiri
sebelum kamu setia dengan orang yang menemukanmu
sebelum kau dan bersamanya hidup mandiri

tutupilah bibir manismu dengan hijab
tutupilah perhiasan duniawi dadamu dan pantatmu dengan hijab
tutupilah keanggunan rambutmu dengan hijab
percantiklah akhlakmu dengan hijab

janganlah kamu makan fitnah dan gibah
janganlah kamu bermain musik yang risau
bersabarlah kamu dalam menghadapi musibah
janganlah kamu sombong, gengsi dan sok tau

mengalahlah pada suamimu
pemimpin keluargamu
untuk anak anakmu
yang menghormatimu sebagai ibu

ibu adalah bidadari dunia
menjaga, mendidik, dan merawat anak anak kita
dari sekarang hingga dewasa
maka kamu janganlah putus asa

semoga pernikahanmu sakinah mawaddah dan warrahmah
dan kita ketemu lagi dalam jannah.

kemewahan akan menghancurmu

hey sang bintang ibu kota ,mobil lancermu menabrak jalan tol.
mengapa anakmu kau biarkan, TOLOL !!!
yang kau beri hanyalah uang
bukanlah ilmu pengetahuan dan kasing sayang


kelak keturunanmu akan berebut harta warisan
disebabkan kamu tidak menanamkan jiwa belas kasihan
disebabkan kamu terbiasa bermewahan mewahan
dan kamu lalai mengamalkan agamamu padahal itu kewajiban

kamu liat bangunan pencakar langit
itu lambanglah kesombongan masa kini
kamu liat berhala pahlawan yang kamu banggakan selangit
itulah bentuk kebodohan masa kini

kamu liat betapa ramainya pasar pasar
sampai anak kecilpun nyasar
di tinggal ibunya yang boros
mentang mentang banyak uang dan ongkos

kamu liat surau pada waktu ashar
sepi dari jamaah malah kalah dengan pasar
rugi kamu rugi
hartamu tidak akan kamu bawa mati

kelak kamu akan menyaksikan sendiri
negeri Akhirat setelah kau mati
air mata sudah tak berarti lagi
masa lalu tidak berguna lagi

sihir sihir muthakir

apakah kamu pernah bergoyang
mendengarkan biduan yang berdendang
alunan musik diputar
semua badan bergetar getar

biduan bergoyang goyang
membuat kami merangsang
menghembuskan mantra mantra cinta
hingga hati kami buta


kami bagaikan ular yang di tiup seruling
patuh pada orang yang bermain seruling
gara gara saling sentuh
nyawa jadi hilang setelah jatuh

dia pamer pantat kami jadi tak berkutat
dia pamer dada kami jadi tergoda
bila malam tiba rayuan para wanita
dengan suaranya mengeluh manja membuat kami buta

sihir sihir oleh bintang ibu kota
gerombolan pemain musik ibu kota
lagunya mengalahkan suara adzan berkumandang
hingga kamu hilang ingatan hingga bernasib malang

jatuh dalam dosa besar
bayi bayi tak berdosa lahir tetapi kesasar
orang tuanya membuangnya
disebabkan mereka telah berzina dan tidak menanggung malunya.

jalan yang tersulit

ku hidup di sebuah negeri
yang mengalami krisis ekonomi
kami butuh pemimpin sejati
kami bagai yatim piatu tak ber abah dan tak ber umi.

disaat musim kemarau dimana hari kelaparan tiba
kami yang miskin kelaparan
kami tercekik uang riba
sang raja yang sedang susahpun tidak mau berkorban


apalagi membebaskan kami
kami dibodohi teknologi dan penjajah budaya
negara adi daya yang akan menguasai bumi
tolong bebaskan perbudakan ini dari negara adi daya

jalan yang kami lalui sulit
apalagi kamu yang mau mencoba membantu
jika kamu mau dan rela sakit
demi Tuhanmu kamu amalkan agamamu selalu

preman berseragam


mereka membawa senjata
menjaga mereka yang bertahta dan berharta
merampas hak hak rakyat jelata
hati mereka telah buta


mau apakan dagangan ini pak ?
TURUTI PERINTAH KAMI, NAK !!!
jangan ambrukkan kios kami
AH MASA BODOH DENGAN KALIAN PARA MUMI !!!

STOP kamu berhenti
ada apa pak jangan rampas harta saya
kamu melanggar norma kami
terus bagaimana pak saya ?

mari berdamai dengan saya
berapa pak ?
dua ratus ribu saja
baik pak.

kami para mumi gurun pasir berdagang demi sesuap nasi
hati dan akal kalian telah binasa dan basi
kami para miskin tak berarti
kalian peras hingga mati

hukum negeri ini bisa di beli
tetapi nyawa tak bisa beli
ketidakadilan yang kami alami
Tuhan akan membalas apa yang terjadi di Akhirat nanti

atau mungkin besok banjir pada kotamu
atau tanah longsor menimpa rumahmu
atau tsunami pada pulaumu
atau kebakaran yang membakar habis nyawa dan hartamu

bahkan mungkin lebih di hari akhir
dimana keadilan sejati akan lahir
dimana jiwa jiwa keluar dari raga
merdeka tak binasa dan selalu terjaga

wanita lagi wanita lagi

gibah dan fitnah terlontar oleh mulut manismu
membunuh namaku
kecantikan ,keseksian dan pesona tubuhmu
membunuh cintaku

membakar api birahi dan dendam
emosi yang dulunya beku dalam kegelapan terpendam
kini terbakar kilau dan terangnya cahaya kecantikanmu
menyilaukan mataku
hatiku terbakar api asmara
cinta buta menciptakan huru hara
andai mulutku adalah pedang
aku sudah menggorok lehermu dan berperang
katanya perasaan ini kau sebut berharga
katanya aku harus ke turun kebumi
nyatanya kau buang juga
hingga hatiku menjadi mumi

dasar kau mayat hidup penghisap darah
menggigit leherku sampai darahku habis dan sakit parah
kau bermandikan darah dalam kesedihanku
kau menari nari dalam penderitaanku

apakah aku harus mengemis cinta padamu ?
enak saja aku harus mengemis cinta padamu
saat malam tiba, kau siksa aku dalam mimpiku
dengan melihatmu dengan nya bercinta di atas kuburanku

padahal masih banyak wanita desa yang masih prawan hati dan raganya
tetapi mengapa rasa ini menculikku dan membuangku pada buaya
aku tercabik dalam sungai sungai penderitaan
jatuh ke air terjun dan masuk jurang keputusasaan

penyesalanku karena aku tidak dapat mengendalikan mata.
dan jadi budak cinta para wanita
wanita tidak bisa menjaga dan menutupi dadanya
bahkan bergoyang goyang pula pantatnya

Raja penyembah dirham

hey para raja masa kini !!!!
kalian bagai wanita berbusana bikini !!!!
tanpa rasa malu kalian ingkari janji
politikmu kamu utamakan meskipun kamu bergelar haji

Kitabmu kamu anggap apa ?
hanya sumpah sumpah dusta yang kamu kata.
kamu seperti memakai "topeng" terbuat dari kelapa.
agama hanya di KTP demi wanita harta dan tahta


dirham kamu sembah sembah
dirham kamu cari cari
seperti kau menebar musibah
membeli pelacur dari mucikari

wajah wajah tembok bermunculan di tipi
air mataku hanya menetes di pipi
menyaksikan kengerian negeri ini
menyaksikan ulahmu hey raja masa kini

korupsi, kolusi pornografi dan prostitusi
menjadi makanan pokok pengganti nasi
tontonan ku sehari hari
sawahku subur dengan duri duri.

surau yang ternoda

sepasang muda mudi di mabuk cinta
mereka saling terbar pesona
seolah mereka mempunyai tahta
seolah dunia milik mereka saja disana

berdua bercumbu mesra di surau
aku melihat mereka jadi galau dan risau
foto foto kisah itu mereka upload tanpa malu
melihatnya tumbuhlah penyakit hati seperti benalu


benalu yang selalu dendam
emosi yang terpendam
pasti Tuhan membalas mereka
di saat hari akhir dimana semua roh roh keluar dari raga dan merdeka.

munawati

berjuta bunga tumbuh di taman
beribu ribu kupu kupu dan lebah bertaburan
adapun lalat lalat yang hinggap di kotoran
ada semut yang menggotong makanan

apakah kau seorang bunga ?
jutaan kupu kupu hinggap tak kau jaga ?
apakah kau tai !!!
lalat lalat kau biarkan menodai ?


apakah kau manis ?
semut semut menggotong jasadmu yang tragis ?
ribuan suara merdu anak panahmu menancap di jiwa
kau menghardik pengemis pengemis cinta dan membuang nyawa ?

kau menebar pesona cantik nan sexy di tempat yang suci.
kau telanjang meskipun berbusana suci.
sebarkan fitnah bahkan membakar gejolak birahi.
"adikku" jadi "bangun" dan akupun berkelahi.