Monday 16 September 2013

wanita lagi wanita lagi

gibah dan fitnah terlontar oleh mulut manismu
membunuh namaku
kecantikan ,keseksian dan pesona tubuhmu
membunuh cintaku

membakar api birahi dan dendam
emosi yang dulunya beku dalam kegelapan terpendam
kini terbakar kilau dan terangnya cahaya kecantikanmu
menyilaukan mataku
hatiku terbakar api asmara
cinta buta menciptakan huru hara
andai mulutku adalah pedang
aku sudah menggorok lehermu dan berperang
katanya perasaan ini kau sebut berharga
katanya aku harus ke turun kebumi
nyatanya kau buang juga
hingga hatiku menjadi mumi

dasar kau mayat hidup penghisap darah
menggigit leherku sampai darahku habis dan sakit parah
kau bermandikan darah dalam kesedihanku
kau menari nari dalam penderitaanku

apakah aku harus mengemis cinta padamu ?
enak saja aku harus mengemis cinta padamu
saat malam tiba, kau siksa aku dalam mimpiku
dengan melihatmu dengan nya bercinta di atas kuburanku

padahal masih banyak wanita desa yang masih prawan hati dan raganya
tetapi mengapa rasa ini menculikku dan membuangku pada buaya
aku tercabik dalam sungai sungai penderitaan
jatuh ke air terjun dan masuk jurang keputusasaan

penyesalanku karena aku tidak dapat mengendalikan mata.
dan jadi budak cinta para wanita
wanita tidak bisa menjaga dan menutupi dadanya
bahkan bergoyang goyang pula pantatnya

No comments: