Sunday 28 August 2011

Matahari dan Rembulan hanya bertemu di jam enam pagi

pegunungan tertutup kabut

suasana dingin yang lembut

menunggu terbit sang surya

ku peroleh inspirasi untuki maha karya



rembulan masih nampak setia

bagai gadis belia

meskipun datang mentari pagi hari

dirinya datang kemari



jam enam pagi ku masih duduk

bau gigiku masih busuk

mereka berolah raga

seperti layaknya naga



semangatnya begitu hangat

hingga akhirnya aku minggat

ku kembali ke kasur

bagai anak panah yang meluncur

Saturday 27 August 2011

Kuntilanak dunia maya

Akhirnya setan itu pergi

dan senyumku kembali

dasar kau yang patah hati

wanita berdaster putih yang menyanyi



rambutmu panjang terurai

bagai akar daun teratai

musuh para bidadari

yang dendam pada negeri



selalu sendiri dalam sunyi

dan terus bernyanyi

suaramu mengiris hati

membuatku hampir tuli



wajahmu begitu mempesona

hinggaku terbuai dalam dosa

entahku tak bisa berbuat apa apa

apalagi berdoa

Setan yang menyerupai wajahmu menggangguku

bila kulihat cermin yang membisu

ku lihat diriku penuh nafsu

seolah muncul rupamu

yang begitu mengganggu



terbayang bayang bayang

sesosok yang terbang

melayang bagai layang layang

asmara yang bersarang



ku tahu rasa ini mengganggu kalbu

lalu kutanya pada ibu

menangis dan mengadu

hanya kita yang tahu



ku mohon kau pergi dulu

wahai para benalu

yang selalu mengganggu

tidur panjangku

Rekayasa fatamorgana

wahai para tuna netra

yang batin nya mesra

dan adil bijaksana

bila ada fatamorgana



aku minta nasehatnya

dan selamat dari biang lala

biang lala fatamorgana

itu semua hanya rekayasa



mereka yang sempurna cacat hati

mereka yang sempurna lupa akan mati

mungkinkah ini pertanda

dunia lah segalanya



bagi orang yang TERLENA....



bagi orang TERLENAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA UWOOOOOOOHO UWOHOOOOOOO



wahai sodara sodari

yang sekarang menari nari

mohon karya ini di hargai

jangan engkau ludahi



dengan menjiplak

dengan taplak !!!!!!





Demi Allah siapa yang menjiplak

pasti malaikat mengeplak

kepalamu bocor

moncor !!! moncor !!!

warna

andaiku PUTIH seperti cahaya aku kan menyinari bumi

andaiku HITAM seperti kegelapan aku akan mimpi abadi

andaiku HIJAU seperti hijau daun aku akan menghiasi

Puisi mesumku

ku melihat buah buahan besar dan segar
yang membuat anuku kekar dan tegar
meskipun engkau janda
aku rela membelah dada
lalu ku tanya harga nya
begitu murahnya
karena engkau wanita tuna susila
bagaikan biang lala
yang tebarkan malapetaka
penyakit pada koteka
andaiku gigolo
engkau lah germo
aku menjadi budak vagina
hinggaku terguna guna


Dadamu seperti buah semangka
yang begitu langka
bila boleh ananda buka
hingga anda menjadi suka
pantatmu begitu mempesona bagai naga
hingga ku takkuat menahan dahaga
dahaga ingin ngentot
hingga dirimu seperti ban yang kempot (Ban kempes)

Monday 1 August 2011

malas tinggalkan mereka

aku malas meninggalkan keluarga

karena mereka adalah surga

aku malas kembali ke kota bunda (semarang)

dan kembali menjadi pembeda



aku suka di kota ayah (cepu)

disini tak akan pernah susah payah

karena mereka takkan terganti

dan tetap menjadi harta dalam hati



aku masih ingin menjadi muda

aku tak ingin menjadi tua apalagi duda

duda duda yang merindukan janda

janda yang belum menjadi bunda bunda muda



kapankah aku bisa membalas ?

meskipun aku ini aku malas

semoga terpenuhi

apa yang kunanti