Wednesday 28 December 2011

derita cinta


hujan panah asmara
memadamkan sebuah bara
logikaku telah sirna
hinggaku gundah gulana

keindahan ukiran batik
seindah wajahnya yang cantik
apa dayaku memiliki
sedangkan potensi diriku masih dimaki

mendiamkanmu buatku derita
silau mataku oleh pelita cinta
ini sebuah petaka
kau direbutkan oleh mereka

Hancur bebatuan
anjing kehilangan tuan
duri duri menjadi nyeri
hilanglah itu dimakan anjing, daging ari ari.

malam tiba tetapiku masih menyala
menunggu berjumpa biang lala
sepi memberontak
rusak kapasitas otak

pengorbanan waktuku sia sia dan percuma
bak anak piatu inginkan kembalinya mama
harga diri sudah tidak ada
benalu bersemi dalam dada

benalu menyiksa terasa nyeri
darah keluar mengucur dari nadi, tertusuk duri
engkau tak kemari
hingga layulah benang sari

No comments: